Home > Lampung > Pardasuka, Lampung: Selayang Pandang

Pardasuka, Lampung: Selayang Pandang


Dalam dasawarsa terakhir, kecamatan Pardasuka mengalami tiga kali pergantian kabupaten, mulai dari kabupaten Lampung Selatan, kemudian Tanggamus, dan terakhir Pringsewu.

Kecamatan Pardasuka merupakan satu kecamatan dari 8 kecamatan di wilayah Kabupaten Pringsewu, terdiri dari 18 desa dengan luas 85,64 km2.

Kecamatan ini berada di ujung paling selatan Kabupaten Pringsewu ini. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Ambarawa. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran. Di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus. Dan di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Limau, Kelumbayan Barat, Kelumbayan, dan Kecamatan Cukuhbalak Kabupaten Tanggamus.

Menurut catatan yang ada, Kecamatan Pardasuka dibuka sebagai daerah pemukiman pada tahun 1905 oleh pemerintah kolonial Belanda pada waktu itu. Tetapi informasi lain menyebutkan bahwa daerah ini telah menjadi pemukiman jauh sebelum tahun tersebut. Para pembuka lahan ini berasal dari daerah pesisir, seperti Putih Doh, Badak, dan daerah-daerah sekitarnya. Oleh karenanya adat istiadat di Pardasuka memiliki kemiripan dengan daerah-daerah tersebut.

Pembukaan daerah oleh pemerintah kolonial melalui program ‘transmigrasi’ semakin meramaikan pemukiman di daerah tersebut. Kedatangan etnis Jawa dan Sunda tidak selalu disponsori pemerintah kolonial, para pendatang ini berdatangan secara mandiri karena dekatnya jarak antara Lampung dengan pulau Jawa.

Saat ini penduduk di kecamatan ini terdiri dari beragam etnis, seperti Lampung, Jawa, Sunda, Menggelen, Madura, Sumende, dan lain sebagainya.

Hubungan lalu lintas wilayah Kecamatan Pardasuka pada umumnya dapat dikatakan lancar dan baik sepanjang tahun, hal ini dapat dibuktikan bahwa hampir semua desa dalam wilayah Kecamatan Pardasuka dapat dilalui kendaraan beroda empat hingga mancapai ke pedalaman desa.

Menurut kondisi dan jenis tanahnya, tanah yang ada di wilayah Kecamatan Pardasuka adalah jenis patsolit dan latosil, warna kehitam-hitaman dengan sifat tanah antara liat dan gambut.

Sedangkan permukaan tanah 80% merupakan dataran rendah berupa lahan persawahan, sedangkan sisanya 20 persen merupakan kawasan perbukitan, dengan curah hujan rata-rata 1.500 sampai dengan 3.000 mm pertahun.

Kecamatan Pardasuka selain mempunyai sebuah pasar kecamatan yang cukup besar dan ramai yang berstatus sebagai pasar pemda, dilalui oleh ruas jalan provinsi yang menghubungkan antara Kabupaten Pringsewu dengan wilayah di bagian selatan Kabupaten Tanggamus, serta sebuah ruas jalan lama yang dahulu merupakan jalur lintas utama antara Kota Telukbetung menuju Kotaagung melalui daerah Tanjungkemala, sebelum dibukanya jalur Gedongtataan-Pringsewu-Rantautijang.

Sebelum terbentuknya Kabupaten Pringsewu, Kecamatan Pardasuka juga mencakup daerah Bulok yang sekarang sudah dimekarkan menjadi Kecamatan Bulok, dan masuk menjadi bagian wilayah Kabupaten Tanggamus.

Pardasuka merupakan salah satu bagian dari eks Marga Way Lima, yang sekarang terpecah dan terbagi menjadi 3 wilayah kabupaten, yaitu masing-masing menjadi bagian Kabupaten Pesawaran (Kecamatan Kedondong dan Way Lima), Kabupaten Pringsewu (Kecamatan Pardasuka), serta Kabupaten Tanggamus (Kecamatan Bulok).

REFERENSI:

http://pringsewukabupaten.blogspot.com/2009/12/sekilas-sejarah-pardasuka.html

Plus pengalaman pribadi dan informasi dari beberapa tetua desa

  1. ok
    April 8, 2010 at 08:13

    wow…infonya lengkap bgt kapan2 mau kesana ah 😀

    • aleks
      April 26, 2010 at 08:59

      makasih mbak atas kunjungannya…
      Sedikit info, untuk menuju Pardasuka dari terminal rajabasa/ bandar lampung masih perlu waktu 2 jam.

  2. PARMOHONAN
    August 12, 2010 at 15:01

    Thanks Ifonya.. . kmi kan menyusul kesana untuk refresing….

    • August 12, 2010 at 16:06

      sama-sama, dipersilahkan mas…

  3. September 20, 2010 at 19:52

    saya mau ke sana enaknya lewat gedong tataan atau lewat pringsewu?

    • September 21, 2010 at 18:01

      sama-sama susahnya, medannya berat kaya offroad mas… Tapi lewat gedong tataan agak lebih baik.

  4. Yanes Pambudi Arianto
    January 7, 2011 at 23:29

    Tolong daftarkan nama2 pekon/desa/kelurahan di Kec. Pardasuka.

    • January 22, 2011 at 10:17

      Untuk nama pekon banyak sekali, tidak hafal seluruhnya. Sebagian yang saya hafal adalah pekontengah, sukaratu, margabatin, jati agung, dll.

  5. Seputih
    January 9, 2011 at 07:30

    Daerah waylima sudah ada pnddknya sjk thn 1600-1700an.. Pardasuka (putih), kuripan_kedondong (limau) dan way awi (badak) daerah yg lbh dahulu ditmpti. Spti ktrn raja ngeliang zaman di pardasuka, mkn sdh 14 gnrsi.

  6. Seputih
    January 9, 2011 at 07:36

    Baru stlh gunung kratau meletus 1883 dan pmbukaan jln gdngtataan_kendong_pardasuka pd zaman belanda, bnyk pnddk cukuhbalak pindah ke waylima, membeli tanah huma atau tukar guling dgn tanah di cukuhbalak..

  7. Seputih
    January 9, 2011 at 07:56

    Pembukaan kebun/huma lada oleh orang lampung dr seputih, sebadak dan selimau di waylima, membuat mrka mencari buruh kebun di jawa (dr jawa barat smpai ke jawa tengah &jogja) yg diupah utk mengrs kebun lada, cengkeh,dll..

  8. Seputih
    January 9, 2011 at 08:00

    Daerah perkebunan tsbt byk di desa cimanuk, wayharong, dan daerah perkbn bwh gunung pesawaran sampai ke ratai pdng cermin.. Shg lama2 kelamaan buruh2 tsbt mengdng saudara2nya dr jawa dan membeli tanah prkbn tsbt..

  9. Seputih
    January 9, 2011 at 08:09

    Shg trbntk desa2 yg dihuni pendatang sunda dan jawa spti cimanuk, gunung rejo, way harong dan desa2 lainnya di daerah waylima.. Sdngkn daerah yg dibuka belanda itu daerah gedungtataan smpai ke gading rejo_pringsewu dll.. Bkn didaerah marga adat waylima..

  10. Seputih
    January 9, 2011 at 09:08

    menurut buku belanda: didrh waylima yg dtmpi buay putih di kedondong dan pardasuka ada 2 ktrn ratu darah putih.. Mkn krn perkawinan & penybrn islam (mubaligh).. Shg cukuhbalak dan waylima msk kekuasn ratu darah putih..

  11. Seputih
    January 9, 2011 at 09:12

    Ratu darah putih mrpkn anak sunan gunung jati dgn putri sinar alam, yg bersaudara dgn sultan hasanuddin.. Ibu sultan hasanuddin msh ada ktrn lampung walaupn dr pihak prmpn (ratna sarkati anak susuk lampung)..

    • January 22, 2011 at 10:21

      Makasih seputih atas keterangannya. Memang dari beberapa penelusuran pribadi daerah pardasuka memiliki ikatan kuat dengan daerah putih. Sebagian berasal dari kesukuan di putih dan sebagian lagi berasal dari kesukuan di badak.
      Buku tentang sejarah Way Lima itu judulnya apa ya, kira-kira masih ada di pasaran tidak. Terima kasih.

  12. Waylima
    January 19, 2011 at 23:58

    Aslm, pardasuka tlh dihuni sejak 1600-1700an yg mrpkn ktrn dr Raja ngeliang jaman dari putihdoh cukuhbalak.. Mkn skrg sdh 12-14 generasi..

    • January 22, 2011 at 10:25

      yak betul. Untuk jumlah generasi bisa jadi lebih dan atau kurang. Tapi melihat struktur adat yang sudah melahirkan Suntan (Sutan), maka dapat dipastikan bahwa desa ini telah dihuni sejak sebelum tahun 1900an.

  13. Seputih
    January 24, 2011 at 12:42

    Marga putih berasal dari 5 buay: semenguk mikhadatu (asal tenumbang krui), tambakura (asal liwa), hulu dalung (asal sungkai), hulu lutung (asal komering) dan pemuka (asal waykanan)..

  14. Seputih
    January 24, 2011 at 12:58

    Kelima buay tsbt adlh bersaudara, ktrn buay semenguk sekala berak (liwa), wlaupun ada ktrn lurus (laki2) dan ada ktrn permpuan (nakbai_mantu)… Utk marga badak adlh dr buay tengklek ktrn buay sindi/mesindi..

  15. Seputih
    January 24, 2011 at 13:18

    Buay sindi/mesindi, ktrn jg ada di krui, sungkai (buay dibintang) dan cikoneng banten.. Sindi adlh nama putri dari ratu sekarmong dr buay tumi yg kawin dgn umpu belunguh..

  16. Seputih
    January 24, 2011 at 14:07

    Jika buay tumi mempunyai nakbai (anak bebai) ktrnnya adlh buay sindi/mesindi, maka buay semenguk nakbainya adalah buay bulan dan ktrn2nya (buay menyata dan tergak)..

  17. Seputih
    January 24, 2011 at 14:28

    marga waylima merpkn drh teritorial 5 buay dr cukuhbalak: buay tungau (bulok), buay seputih (pardasuka_kedondong), buay khadu (kuripan_cimanuk), buay badak (way harong_way awi), buay babok (banjar_pdg manis).

  18. Seputih
    January 24, 2011 at 14:34

    Buay tungau, khandu dan babok dari selimau.. Namun pd knytaan tdk semestinya 1 tmpt trdpt hnya 1 buay, ttp sudah brcampur spti: marga/buay badak ada jg di pardasuka, buay seputih ada jg di tebajawa dan pampangan..

  19. Seputih
    January 24, 2011 at 14:46

    Utk sebatin pardasuka, kedondong dan pampangan brsl dari ktrn sebatin kebandaran putih unggak cukuhbalak.. Sdgkn p. tabuan &tebajawa brsl dr kebandaran putihdoh (kedaloman) yg memegang kekuasaan trtinggi marga putih.

  20. March 16, 2014 at 14:21

    ..aih. .kira,in ada yg menarik misal nya tentang kisah sejarah2 kuna. .kalau jalan2 yg itu semua orang sudah tau .puakhi. . Payu kidah. .

  21. July 23, 2014 at 06:29

    demon nyak pu. .lawan blog mu sinji. Lanjutkon

  22. July 23, 2014 at 06:34

    ..buay Khandau,beranakkan keturunan Buay Bubug..bukan Babok..menurut tambo pada sekitaran abad tsb,mereka ikut berhijrah mencari dunia baru bersama Twan Sekendak p(Saka handak)hati atau Raja Kuasa..ke negri Saka atau Muaradua OKUS sekarang. .tabik. .

  23. zidan
    January 25, 2015 at 17:31

    sayang geta budayane mak sai gok sai khadu…hinji pr mkai anak umpu

  24. zidan
    January 25, 2015 at 17:37

    lestakhiko budaya..

  1. No trackbacks yet.

Leave a reply to Seputih Cancel reply